Monday, March 27, 2017

Jarang Disadari Oleh Sang Istri, TERNYATA Inilah Sikap Membangkan Kepada Suami



Sahabat, ridho suami adalah jalan untuk mendapatkan ridho Allah SWT. Karena itu, seharusnya seorang istri senantiasa berusaha melakukan hal yang terbaik bagi suami. Kepatuhan istri kepada seorang suami adalah wajib selama suami tidak memerintahkan hal yang dilarang oleh agama.

Namun pada kenyataannya, tak sedikit istri yang membangkang terhadap suami. Nusyus adalah sikap membangkang, tidak patuh dan tidak taat kepada suami. Wanita yang melakukan nusyus adalah wanita yang melawan suami, melanggar perintahnya, tidak taat kepadanya, dan tidak ridha pada kedudukan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah tetapkan untuknya. Beberapa hal diantaranya tidak disadari oleh istri sebagai sikap membangkang.

Dan inilah beberapa bentuk sikap membangkang terhadap suami yang seringkali tidak disadari oleh istri:

1.Menolak ‘ajakan’ suami

Saat istri merasa letih, istri merasa berhak untuk menolak ajakan suami untuk berhubungan badan. Padahal hal ini tidak benar. Istri berkewajiban untuk menyegerakan dalam menyambut ajakan suami seperti penjelasan hadits berikut ini:

Rasulullah saw. bersabda, "Allah melaknat istri yang suka berkata, ‘Nanti. nanti' (dalam memenuhi ajakan suaminya)." (Thabrani).

Saat keinginan suami untuk berhubungan badan ditolak, akan terbuka pintu maksiat yang dapat menyeret suami kepada perbuatan zina.

2.Lalai dalam melayani suami

Bentuk kelalaian dalam melayani suami merupakan indikasi sikap membangkang terhadap suami. Contohnya: istri malas memasak, sehingga dari hari ke hari selalu menyajikan menu masakan instan kepada suami. Hal ini menimbulkan berkurangnya nafsu makan dan berpotensi menimbulkan berbagai penyakit dalam jangka waktu yang panjang.

3.Merendahkan suami dan kurang menghargai hasil jerih payah suami

Tanpa disadari, istri terkadang bersikap merendahkan suami dengan ucapannya. Misalnya: membandingkan penghasilan suami dengan tetangga.

4.Terlalu sering mengeluh

Istri yang terlalu sering mengeluh tentu akan membuat suami merasa tidak nyaman. Bentuk sikap mengeluh yang merupakan sikap membangkang pada suami adalah: mengeluh dengan penghasilan suami atau mengeluh setiap kali mengerjaan pekerjaan rumah.

5.Menyebarkan dan mencela rahasia-rahasia suami

Rahasia suami harus senantiasa ditutupi oleh istri. Sekalipun sedang ada perselisihan, istri tidak diperkenankan untuk menyebarkan dan mencela rahasia-rahasia suami.

6.Membelanjakan nafkah pada hal yang tidak disukai oleh suami

Belanjakanlah nafkah dari suami pada hal yang dia ridhoi karena hal ini merupakan indikasi istri menghargai suami dan juga segala jerih payahnya dalam mencari nafkah.

Seorang istri shalihah akan senantiasa menempatkan ketaatan kepada suami di atas segala-galanya. Namun tentu saja bukan ketaatan dalam kedurhakaan kepada Allah, karena tidak ada ketaatan dalam maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketaatan istri sangat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan cinta dan memelihara kesetiaan suami. Sebaliknya, sikap membangkang terhadap suami akan mengikis benih cinta dalam hati suami.
Share:

Muslimah, Merasa Suami Cuek Dan Tidak Romatis? lakukan Beberapa Tipsnya Berikut Ini Agar Suami Kembali Romantis


Wanita sangat menyukai perhatian dari pasangannya. Wanita juga sangat memimpikan suasana romantis dapat sering terjadi dan dilakukan oleh pasangannya. Sementara, laki-laki adalah sosok yang cenderung lugas dan apa adanya. Karena itu, cukup banyak istri yang mengeluhkan sikap cuek dan tidak romantis sang suami. Lantas bagaimana cara menghadapi suami cuek dan tidak romantis? Inilah beberapa kiatnya:

1.Ingatkan pada masa-masa indah saat pernikahan dan bulan madu

Membuka foto-foto dan mengajak suami untuk mengenang masa-masa indah saat pernikahan dan bulan madu adalah tips ampuh untuk mengingatkan suami pada dirinya yang dulu.

BACA JUGA : Ketika Rasa Hormat Antara Pasangan Suami Istri Semakin Menurun

2.Meluangkan waktu berdua untuk melakukan hal yang menyenangkan

Cobalah membuat rencana bersama suami untuk meluangkan waktu agar dapat melakukan hal yang menyenangkan berdua. Misalnya: menonton film atau makan malam di tempat yang romantis.

3.Menunjukkan perhatian dan kasih sayang pada suami

Tunjukkanlah perhatian dan kasih sayang kepada suami dapat dilakukan dengan cara: memanggil dengan sebutan yang dia sukai, mencium tangan saat suami hendak keluar rumah atau membuat masakan spesial kesukaannya.

4.Bersikap romantis

Terkadang perilaku pasangan adalah cerminan perilaku kita sendiri. Karena itu, janganlah enggan untuk memulai terlebih dahulu melakukan hal-hal romantis karena hal ini  akan membuat pasangan terpancing melakukan hal yang sama.

5.Usahakan suami memahami ganjalan istri atas sikap cueknya

Jika memang dirasakan suami terlalu cuek, istri sebaiknya membicarakan keberatan akan sikapnya tersebut dengan baik-baik. Bagi suami, mungkin sikap cueknya adalah hal yang normal. Maka berdiskusi kepada suami mungkin dapat membuat dia menjadi lebih paham dan dapat memperbaiki hubungan menjadi lebih komunikatif dan romantis.

Pekerjaan kantor yang menumpuk mungkin menjadi salah satu penyebab suami menjadi jarang berkomunikasi dengan istri saat dia berada di kantor. Sebagai istri, memberikan support terhadap usaha suami dalam mencari nafkah adalah sebuah kewajiban. Karena itu, hendaknya istri juga mencoba untuk mengerti kondisi ini.

Apalagi laki-laki memang makhluk yang lugas dan apa adanya, maka janganlah menyimpulkan kesan cuek suami sebagai sikap yang menandakan hilangnya perhatian suami karena terlihat cuek bukan berarti tidak sayang.
Share:

Ketika Rasa Hormat Antara Pasangan Suami Istri Semakin Menurun

Sahabat, dalam menempuh mahligai rumah tangga tentu akan menemui berbagai macam masalah. Salah satunya adalah rasa hormat antara pasangan suami istri yang kian menurun. Banyak hal yang  menjadi penyebab menurunnya rasa hormat antara suami istri.

Misalnya saja, suami yang kurang gigih dalam bekerja atau mungkin istri yang sibuk sendiri sehingga  kurang memperhatikan kebutuhan suami. Ketika rasa hormat antara suami istri kian menurun, perlu juga untuk segera dicari solusinya. Karena salah-salah biduk rumah tangga bisa menjadi goncang? Bagaimana  mengatasinya?

Turunnya rasa hormat pada pasangan suami istri bisa terjadi kapan saja.  rasa hormat itu akan menurun jika suami istri tidak mendapatkan apa yang menjadi angan-angannya terhadap pasangan hidupnya sebelum mereka menikah. Untuk itu jika rasa hormat saling menurun perlu kiranya untuk kembali mengkaji masa-masa ketika mereka  memutuskan untuk menikah.

BACA JUGA : Muslimah Yang Bisa Dikatakan Muslimah Hebat Itu Yang Mempunyai 5 Tanda Berikut Ini !!

Seiring dengan semakin bertambahnya usia perkawinan, akan semakin banyak  topeng-topeng yang mulai terbuka. Hal yang dulunya tidak kita lihat semasa belum menikah, satu per satu akan mewujudkan wajah aslinya.  Seorang istri mungkin akan menjadi jengkel jika mengetahui kebiasaan suaminya yang meletakkan handuk basah bekas mandi di sembarang tempat. Atau suami yang shock berat karena mendapati istrinya tidur mendengkur.

Melorotnya rasa hormat jika dibiarkan berlarut-larut bisa membahayakan kelangsungan rumah tangga.  Berbicaralah secara terbuka dengan pasangan apa yang menjadi ganjalan anda. Selain sisi negatif pada diri pasangan, tentu ada pula sisi positif dari pasangan kita yang membuat kita  memutuskan untuk menikah dengannya, bukan?

Sepasang suami istri yang memiliki kelemahan di satu sisi yang menyebabkan pasangannya kurang rasa hormat, hendaknya mau untuk saling instospeksi diri serta mengimbanginya dengan menaikkan kualitas diri pada sisi yang lainnya. Mungkin dengan memberikan perhatian lebih pada pasangan kita. Dan tujuan dari hal tersebut hanya satu yakni komitmen untuk menjaga keutuhan rumah tangga.

Pada dasarnya suami dan istri itu memiliki posisi sejajar. Mereka ada untuk saling melengkapi satu sama lain, menguatkan satu sama lain. Maka bila salah satu merasa kurang, hendaknya mau untuk menaikkan kualitas dirinya agar selalu tetap sejajar.  Sehingga rumah tangga yang sakinah, mawadah wa rahmah bukan hal mustahil untuk diwujudkan.
Share:

Muslimah Yang Bisa Dikatakan Muslimah Hebat Itu Yang Mempunyai 5 Tanda Berikut Ini...


Sahabat, setiap wanita sesungguhnya berpotensi menjadi wanita hebat! Nah, berikut ini 5 Tanda Wanita yang Hebat. Apakah Sahabat Ummi telah termasuk di antaranya? Yuk mari kita cek bersama!

1. Tak mudah panik saat menghadapi masalah

Sepertinya sudah jadi kodrat wanita suka panikan menghadapi masalah. Akan tetapi, wanita yang bisa tetap tenang saat dilanda masalah sesungguhnya mencirikan ia seorang wanita luar biasa.

Sebuah kisah di masa Rasulullah bisa memperlihatkan kehebatan seorang wanita yang tetap tenang meski menghadapi masalah besar:

Anas bin Malik Radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa seorang anak dari Abu Thalhah sakit. Ketika Abu Thalhah keluar, anak itu meninggal.

Saat Abu Thalhah kembali pulang dia bertanya, “Bagaimana anakku?”

Istrinya, Ummu Sulaim menjawab, “Ia dalam kondisi sangat tenang,” seraya menghidangkan makan malam kepadanya, dan dia pun makan.

BACA JUGA : Imamku, Cintailah Aku Karena Alloh

Kemudian ia melakukan tugasnya sebagai isteri kepada suaminya, lalu suaminya berhubungan intim dengannya.

Ketika akhir malam, ia berkata kepada suaminya, “Wahai Abu Thalhah, bagaimana pendapatmu bila keluarga si fulan meminjam suatu pinjaman, lalu memanfaatkannya, kemudian ketika pinjaman itu diminta, mereka tidak suka?”

Ia menjawab, “Mereka tidak adil.”

Ummu Sulaim berkata, “Sesungguhnya anakmu, fulan, adalah pinjaman dari Allah dan Dia telah mengambilnya.”

Abu Thalhah beristirja’ (mengucapkan: Innaa lillaahi wa innaaa ilaih raaji’uun) dan memuji Allah seraya mengatakan, “Demi Allah, aku tidak membiarkanmu mengalahkanku dalam kesabaran.”

Pada pagi harinya, dia datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tatkala beliau melihatnya, beliau bersabda, “Semoga Allah memberkahi kalian berdua di malam hari kalian.”

Keberkahan itu, sejak malam itu, mencakup ‘Abdullah bin Abi Thalhah, dan tidak ada pada kaum Anshar seorang pemuda yang lebih baik darinya. Dari ‘Abdullah tersebut lahirlah banyak anak, dan ‘Abdullah tidak meninggal sehingga dia dikaruniai sepuluh anak yang semuanya hafal al-Qur-an, dan dia wafat di jalan Allah. Maasya Allah.

Betapa luar biasa ketenangan yang diperlihatkan Ummu Sulaim, inilah salah satu ciri-ciri wanita yang hebat. Sudah mampukah kita tetap tenang dalam menghadapi permasalahan?

2. Saat berbuat kesalahan, berani untuk meminta maaf dan memperbaikinya

Tanda lainnya yang diperlihatkan oleh wanita hebat adalah berani meminta maaf ketika melakukan kesalahan, bahkan mau memperbaikinya.

Bukankah wanita pada umumnya tidak suka disalahkan apalagi jika harus bertanggungjawab memperbaiki sebuah kesalahan? Akan tetapi wanita yang hebat tidaklah sama, ia berani meminta maaf di saat berbuat salah dan juga berani untuk bertanggungjawab dengan memperbaiki kesalahan tersebut.

Apakah kita termasuk wanita dengan ciri-ciri karakter hebat ini? Ataukah kita justru terbiasa menyembunyikan kesalahan yang dilakukan di balik kelemahan dan wajah memelas?

3. Setiap kata yang diucapkan bersifat positif

Kata-kata bisa menjadi nilai plus, tapi juga bisa malah menjadi nilai minus bagi seorang wanita.

Ada wanita yang tiap berkata-kata selalu melahirkan emosi negatif. Membuat orang sekitarnya tersinggung, tidak nyaman, tapi ada juga wanita yang memiliki sifat sebaliknya.

Tiap kata yang diucapkan bermakna positif, hal ini dicontohkan oleh seorang ibu luar biasa, yang ketika anak laki-lakinya melakukan kenakalan dahsyat, bukannya merutuk atau memaki, sang ibu justru melampiaskan kemarahannya dengan 'menyumpahi' anaknya menjadi Imam Masjidil Haram. Doa ini kemudian terkabul.

Jika ingin menjadi wanita hebat, pastikan tiap kata yang keluar dari lisan kita adalah kata-kata positif, memberi semangat, mengandung ketenangan dan solusi, serta menjamin keamanan orang-orang di sekitar kita dari bahaya lisan.

4. Tak mudah tersinggung saat diberi saran, masukan, atau kritik

Tabiat wanita biasanya susah diberi kritikan, jangankan kritik, dikasih masukan saja sudah tersinggung luar biasa. Akan tetapi, seorang wanita yang hebat akan membuka diri menerima masukan, saran, bahkan kritikan pedas sekalipun, karena ia tahu bahwa hal itu menunjukkan perhatian padanya serta sesuatu yang bisa dijadikan bahan evaluasi diri.

Sudahkah kita memiliki sifat terbuka dengan kritik ini?

5. Selalu punya cara mengatasi tantangan hidup

Ciri selanjutnya, wanita hebat selalu punya cara mengatasi tantangan hidup sesulit apapun itu.

Sebagai ilustrasi, ada seorang wanita yang ditinggal mati suaminya, menanggung sekian orang anak, salah satu anaknya mengidap kanker, namun ia tetap bisa bertahan membesarkan anak-anaknya tanpa keluhan. Bukankah inilah ciri wanita luar biasa?

Betapa banyak wanita hebat di sekitar kita, jika kita ingin menjadi salah satu di antaranya, semoga Allah memampukan kita memiliki beberapa tanda-tanda wanita hebat yang telah disebutkan.

Tentu saja wanita hebat pasti memiliki Allah di hatinya, dan hal tersebut adalah hal utama yang membuatnya bisa kuat menghadapi rintangan apapun juga. Selamat menjadi wanita yang hebat.
Share:

Sunday, March 26, 2017

Pacaran Kok Terlalu Lama, Kamu itu Kredit Motor apa Mobil Sih?


digaleri.com

Pernahkah kalian melihat orang-orang berpacaran? Mulai dari berpegangan tangan, suka chat-an? Pasti pernah, karena sekarang berpacaran adalah hal yang menurut kebanyakan orang "lumrah"  atau "sudah biasa". Namun tahukah kamu, dari mana sebenarnya asal muasal dari aktivitas "berpacaran" di Indonesia?

Mengutip Hipwee, kita bisa lihat gaya atau budaya berpacaran berasal dari Barat. Sejak menyebarluasnya film barat ke bioskop Indonesia, banyak sekali remaja yang ikut-ikutan mencoba pacaran. Entah itu pegangan tangan dengan yang bukan mahram, chat-an medsos, dan lain-lain.

Padahal, tanpa kalian sadari, sebenarnya pacaran itu merusak hubungan, lho. Entah itu hubungan kita dengan keluarga atau sahabat. Maka daripada itu, yuk kita bahas beberapa kerugian dari berpacaran.

1. Kalau nggak pintar menyikapi, pacaran akan terasa seperti mengekang dan membatasi

Berfikir via muslimah-photography.blogspot.com

Jika sudah berpacaran, pasti harus selalu bersama. Kalau ada apa-apa harus bilang, nggak boleh terlambat ngingetin tentang makan, ibadah, tidur. bahkan ke toilet pun harus selalu bawa handphone. Ah, takut si doi nelpon. Hm, jadi nggak bebas.

Mungkin di antara kalian ada yang berdalih, "Ih, kami pacaran nggak kayak gitu, kok." Iya, awal pacaran saja bisa ngomong seperti itu. Minggu pertama; janji nggak akan berantem, cemburuan. Namun di minggu berikutnya, rata-rata sudah saling menuntut, marahan, dan akhirnya putus.

Baca Juga: Halalkan Saja Aku Dulu, Masalah Harta Nanti Kita Minta Sama-Sama Kepada Allah

Atau mungkin dalih seperti, "Ah, kami pacaran hanya sebatas sebagai teman curhat doang, kok." Oke, jika pacaran hanya sebatas curhat, kita lihat saja seberapa lama? Kalau salah satu doi lagi sibuk, yang mau curhat pasti bakalan galau, 'kan? Ujung-ujungnya,  "Kita putus aja! Buat apa pacaran kalau sama-sama cuek?"

2. Bagaimana dengan boros? Hmm… Sadar nggak kalau pacaran terlalu lama juga bikin pengeluaran jadi nggak terkontrol?

Boros Uang via pegipegi.com

Bagi yang baru pertama kali pacaran, pasti sangat mementingkan pacarnya dari siapapun. Terkadang sampai melupakan keluarga sendiri; harus bisa ngasih hadiah ulang tahun terbaik untuk pacarnya. Bahkan, jadi ojek pribadi si doi sampai rela menghabiskan bensin. Belum lagi kalau traktik doi makan; boros, 'kan? Padahal rata-rata uang saja masih dari orangtua, duh.

Ada yang berdalih, "Kami sudah bisa menghasilkan uang sendiri, kok." Jika sudah bisa menghasilkan uang sendiri, alangkah baiknya jika uang itu ditabung untuk keperluaan masa mendatang atau untuk membahagiakan orangtua. Subhanallah.

3. Waktu untuk saling membahagiakan semakin terbuang, karena nggak ada kemajuan seperti membicarakan pernikahan

Pasangan via keepo.me

Terkadang pacaran bisa membuat kita lupa waktu. Pagi, siang, sore, malam selalu sibuk SMS dan teleponan dengan pacar. Mungkin kita penasaran dan gelisah jika tidak menyapa dia, ingin tahu sekarang dia lagi ngapain.

"Kami pacaran tahu waktu, kok. Bisa atur waktu masing-masing juga." Hm, okelah. Kalau bisa mengatur waktu, bagaimana dengan pacaran membuat kita gagal fokus? Akibat urus pacaran, kita nggak konsentrasi di kelas? Nilai turun karena pacaran?

Hahaha. Belum lagi yang pacaran harus bisa mengatur waktunya untuk berpacaran, ketemuan, dan nganterin doi? Yang tidak pacaran saja terkadang kesusahan mengatur waktu, kok!

4. Jika terlalu cinta, intensitas pertemuanmu dengan sahabat dan keluarga pun jadi taruhannya

Pergaulan via https://www.pexels.com

Kalau sudah berpacaran, biasanya lebih banyak menghabiskan waktu dengan pacar ketimbang dengan sahabat; bahkan keluarga sendiri.

"Walaupun aku berpacaran, rasa perhatianku terhadap keluarga tidak berkurang." Ya, walaupun begitu, pacaran itu menghabiskan waktu. Kita jadi jarang bergaul terhadap saudara, lebih sering teleponan dengan pacar. Seperti poin ketiga tadi, pacaran sering membuat kita lupa waktu, telat makan, dan nilai menurun.

Kadang, jika memilki masalah dengan pacar, bisa-bisa keluarga yang kena getahnya.

5. Emosimu semakin nggak terkontrol karena banyaknya tekanan dan stres sana-sini

Sendiri via https://www.pexels.com

Ada yang langgeng dan bahagia, lalu ada pula yang putus nyambung. Semua itu dikarenakan emosional remaja yang masih labil. Jika sedang romantis akan saling berjanji manis, namun saat kecewa rasanya sakit luar biasa!

"Wajarlah kayak gitu. Itu bertujuan supaya kita lebih siap untuk hubungan selanjutnya." No! Justru ketika kita seperti itu, kita akan mengalami rasa sakit yang berkepanjangan!

Saat putus, kita bisa melihat mantan lagi PDKT-an dengan orang lain yang ternyata menjadi pihak ketiga saat berpacaran sebelumnya. Pokoknya lebih banyak asem pahitnyalah. Makanya jangan heran banyak orang yang tega membunuh atau bunuh diri karena diputusin pacarnya.

6. Risiko datangnya orang ketiga pun semakin besar. Yakin kamu siap?

Pihak ketiga via twitter.com

Menurutku, yang namanya pacaran itu adalah aktivitas, bukan ikatan. Ada yang PDKT-an tapi ngakunya sahabatan. Namun jika dipikirkan secara baik, pacaran itu tidak jelas. Memang apa buktinya pacaran, siapa yang bilang "sah" atau "meresmikan"?

Pacaran adalah aktivitas. Jadi wajar saja jika banyak sekali yang pacaran namun diduakan oleh pacarnya, bahkan mungkin sudah disekiankan. Kalau selingkuh saat pacaran juga mau nuntut ke mana? Paling-paling cuma bisa marah. Sedih, bukan?

7. Terakhir, inilah motivasi untukmu yang belum mendapat pacar atau ingin lebih serius memperjuangkan hubungan

Motivasi via http://instagram.com

1.  Untuk yang jomblo, bukannya tidak laku, hanya saja tuhan YME sudah memberikanmu pasangan terbaik untuk menjadi pendamping hidupmu.

2.  Pada dasarnya manusia diciptakan untuk mencintai dan dicintai, namun berpacaran bukan solusi yang tepat, ada saatnya.

3.  Tuhan menghadirkan rasa cinta bukan untuk berpacaran, namun untuk saling menyayangi dan mencintai. bukan hanya untuk manusia namun untuk sesama makhluk.

4.  Masa remaja penuh godaan untuk mencoba yang namanya pacaran. maka dari itu berhati – hatilah.

5.  Lelaki yang baik bukan yang berani mengatakan "aku cinta kamu, mau jadi pacarku?". namun mereka yang bisa menjaga perasaannya, mereka yang percaya kalau tuhan sudah menyiapkan pendamping hidup yang lebih baik.

Kawan-kawanku sekalian, semoga artikel ini bermanfaat, ya!
Share:

Masih Kecil Pacaran Panggil 'Ayah Bunda', Dulu Seusiamu Senengnya Main Kelereng Dhek


facebook

Melihat kemajuan teknologi tak terbendung miris memang karena tak diimbangi dengan kesiapan mental para SDM nya. Entah karena pengaruh kemajuan zaman atau kurang sigapnya tenaga pendidik (guru, orangtua, ataupun lingkungan yang berpengaruh besar).

Anak kecil saat ini sudah terlalu maju, wajar jika menjadi kaum millennial akan hafal dan jago banget menggunakan gadget, namun seharusnya itu juga diimbangi dengan pendidikan agama serta akademis yang mumpuni.

Kenyataan "banyak" anak kecil saat ini lebih jago main Hp daripada juara bidang akademis atau prestasi tertentu di sekolah atau lingkungan. Bahkan yang lebih membuat orangtua miris adalah mereka yang dewasa sebelum waktunya.

Baca Juga: "kamu itu islam bodoh munafik kafir" Isi Surat Kaleng dengan Tulisan Seperti anak SD ini Viral

Contohnya kecil-kecil cabe rawit ini, masih kecil pacaran udah panggil ayah bunda. Diposting akun Chalysta Ravixca Putri, 2 foto yang diunggah 24 Maret 2017 kemarin telah dibagikan 10.396 kali.

Captionya-pun juga menggelitik,
"ayah bunda gundul e ambles aku kalah ya Allah"

Share:

Muslimah, Tolaklah Dengan Lembut Apabila Suamimu Memerintahkan 5 Hal Berikut Ini



Sahabat, begitu tingginya Islam menghargai suami, sampai-sampai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Kalau sekiranya aku (boleh) memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain maka akan aku perintahkan seorang wanita untuk sujud kepada suaminya.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)


Akan tetapi, karena ketidaktahuan sebagian wanita, sehingga apapun perintah suami pasti dilaksanakan, padahal ada juga perintah suami yang justru harus ditolak oleh istri, berkenaan dengan apa sajakah itu?

1. Menyuruh Kepada Kesyirikan dan Kemaksiatan

Suami menyuruh ke dukun, meminta percaya pada ramalan bintang, meminta dibelikan minuman keras untuk mabuk-mabukan ataupun dengan alasan untuk obat, adalah contoh perintah-perintah mengerikan yang perlu ditolak tegas oleh istri!

“Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu dalam kebaikan.” (HR. Al-Bukhari)

2. Berhubungan Ketika Haidh atau dari Dubur

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “…dan persetubuhan salah seorang kalian (dengan istrinya) adalah sedekah.” (HR. Muslim)

Berhubungan suami istri boleh dilakukan dengan cara & bentuk apapun, kecuali 2 hal! Islam memiliki rambu-rambu yang harus dipatuhi:

BACA JUGA : Ketika Rasa Bosan Dengan Pasangan Datang Menghampiri Hati..

- Suami tak boleh mendatangi istrinya dari dubur, sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“(Boleh) dari arah depan atau arah belakang, asalkan di farji (kemaluan).” (HR. Bukhari & Muslim)

Maka ketika suami mengajak istri bersetubuh lewat dubur, hendaknya sang istri menolak & menasehatinya dgn cara yang hikmah. Secara kesehatan pun hal ini tidak dibenarkan.

-Termasuk hal yang juga tak diperbolehkan dalam berhubungan suami istri adalah bersetubuh ketika istri sedang haid. Maka perintah mengajak kepada hal ini pun harus kita langgar.

Hal ini sesuai sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang menjima’ istrinya yang sedang dlm keadaan haid atau menjima’ duburnya, maka sesungguhnya ia telah kufur kepada Muhammad.” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, & Ad-Darimi dari hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu)

3. Memerintah membuka aurat di depan umum

Dengan alasan apapun, sudah sepatutnya istri lebih memilih perintah Allah daripada suami. Bagaimana pun Allah telah menjaga wanita dan memerintahnya untuk menutupi aurat dengan sempurna, yakni seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, bahkan hendaknya menjulurkan kerudung hingga menutupi dada agar tidak diganggu.

Sebagaimana al quran surah Al-Ahzab ayat 59:

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

4. Memerintah istri untuk menanggung kewajiban menafkahi suami dan anak-anak

Ada suami yang tidak bersedia menafkahi keluarga, padahal ia dalam kondisi sehat dan mampu, kemudian sang suami menyuruh istri lah yang menafkahi dirinya dan anak-anak, tentu saja hal ini boleh ditolak oleh istri, karena tidak sesuai dengan ajaran Islam yang mewajibkan pemberian nafkah keluarga oleh suami:

‘’Dan mereka (para istri) mempunyai hak diberi rizki dan pakaian (nafkah) yang diwajibkan atas kamu sekalian (wahai para suami).’’ (HR. Muslim 2137)

 “Merupakan kewajiban bapak (orang yang mendapatkan anak) untuk memberikan nafkah kepada istrinya dan memberinya pakaian dengan cara yang wajar ….” (Q.S. Al-Baqarah:233)

“Lelaki adalah pemimpin bagi wanita, disebabkan kelebihan yang Allah berikan kepada sebagian manusia (lelaki) di atas sebagian yang lain (wanita) dan disebabkan mereka memberi nafkan dengan hartanya ….” (Q.S. An-Nisa':34)

Lalu bagaimana jika suami tidak mau menafkahi keluarga padahal ia mampu? Istri bisa meminta cerai dari suami yang tidak bertanggungjawab tersebut:

‘’Mulailah (memberi nafkah) kepada orang yang menjadi tanggunganmu, (kalau tidak) maka istrimu akan mengatakan, nafkahilah aku atau ceraikan aku.’’ (HR.Bukhori 4936)

5. Menyuruh untuk menggugurkan kandungan

"Dan janganlah kamu membunuh nyawa manusia yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan alasan yang benar (di sisi syariah)." (Surah Al-An'am : 151)

Jika tidak ada alasan medis, alasan syar'i yang patut dibenarkan, apalagi usia janin sudah menginjak 4 bulan, maka aborsi atau pengguguran kandungan haram hukumnya.

Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullâh berkata di dalam Majmu’ Al-Fatawa (11/151): “Adapun usaha untuk menggugurkan kandungan, maka hal itu tidak boleh, karena belum ada hak kematiannya. Namun jika ia sudah pasti mati, maka diperbolehkan.”
Share:

Ibu Sebagai Jantung Keluarga Jangan Sampai Ibu Rumah Tangga Berubah Menjadi Sosok yang Labil

Dikatakan bahwa seorang ibu itu sebagai jantung rumah tangga, ketika jantung tesebut dalam kondisi yang sehat, maka kondisi seisi rumah akan sehat, begitupun sebaliknya.



Sayangnya, rutinitas yang monoton dan beragam alasan lain kadang membuat ibu rumah tangga berubah menjadi sosok yang menakutkan, berubah menjadi monster misalnya.

Kadang lembut, kadang kasar. Kadang baik, kadang marah-marah. Wew. Tentu kita tidak mau menjadi ibu rumah tangga yang labil seperti itu ya, Sahabat Ummi.

Nah, bagaimana agar kita sebagai ibu rumah tangga bisa tetap “waras”. Bila pun suntuk, sadarnya cepat tanpa perlu harus ada korban lebih dulu.

Artikel Pilihan : Akan Tiba Saatnya Semua Wanita Muslim Akan Merasakan Hidayah yang Jatuh Di Hatinya

Tips berikut ini mungkin bisa dilakukan.

1. Sebelum Menikah

Hal yang umum terjadi pada para gadis adalah membayangkan hanya yang indah-indah saja saat sebelum menikah. Oh nanti punya suami yang baik. Oh nanti punya anak yang lucu. Nanti dilindungi. Nanti bahagia. 

Boleh-boleh saja berharap yang baik-baik, toh kata-kata adalah doa. Tapi, jangan terperdaya. Ini kan dunia. Tidak mungkin jika seterusnya enak atau sesuai dengan kemauan kita. Jika menikah hanya berharap ingin lepas dari penderitaan atau bahagia selamanya, ya siap-siaplah kecewa.

Perbaiki dulu niat menikah, jangan modus. Menikahlah karena Allah karena memang dengan menikah kita bisa menjadi lebih dekat dengan Allah. Jika seperti itu tujuannya, InsyaaAllah tidak akan ada lagi pikiran menjadi manusia paling menderita sedunia nantinya.

2. Setelah Menikah

Setelah menikah pun bukan berarti setiap wanita sudah berubah menjadi ahli rumah tangga. Tentu saja tidak. That’s why, ilmu perumahtanggaan harus selalu di-upgrade. Apalagi, tantangan demi tantangan akan selalu muncul.

Misal, tantangan tidak langsung diberi amanah anak sementara teman-teman yang lain yang baru saja menikah sudah diamanahi anak, tantangan tidak langsung mapan, tantangan berbeda karakter dengan keluarga pasangan, atau yang lain. Jika semua itu tidak disikapi dengan baik, yang ada menikah hanya akan jadi sumber penderitaan.

Tidak jarang, seorang ibu sebenarnya marahnya ke siapa, tapi yang dijadikan sasaran empuk kemarahan dan luapan emosi adalah anaknya. Barulah setelah si anak terluka, si ibu menyesal. Apakah ini adil? Padahal penyesalan tidak akan pernah bisa mengembalikan waktu.

Lalu, apa yang bisa kita usahakan agar tidak menjadi ibu rumah tangga yang labil?

1.Bergaul dengan teman-teman yang positif

Teman yang hanya bisa mengompori hanya akan mengotori hati. Itu sebabnya, sangat penting untuk mencari teman akrab yang positif yang bisa semakin mendekatkan kita pada Allah.

2. Meng-upgrade ilmu

Karena masalah dalam rumah tangga sudah pasti ada dan meningkat, maka tidaklah mungkin jika kita menghadapinya hanya dengan ilmu yang itu-itu saja. Kita harus sadar akan kebutuhan untuk meng-upgrade ilmu. Dan di zaman modern seperti sekarang ini, ilmu yang positif bisa kita dapatkan dari mana saja. Gunakan teknologi dengan bijak.

3. Memiliki prinsip yang kuat

Ocehan orang tidak bertanggung jawab tidak akan membekas ketika kita memiliki prinsip yang kuat. Kalau sebaliknya, ya kita akan mudah terombang-ambing dan dipermainkan orang lain. Sedari awal seharusnya kita sudah tahu bahwa menjadi ibu rumah tangga itu ibarat pondasi: harus kuat meski tidak terlihat. Sekalinya kita lemah dalam berprinsip, maka bangunan di atasnya akan roboh.

Komunikasikan segala sesuatu dengan suami, bukan curhat ke orang ketiga
Komunikasi dengan suami menjadi hal mutlak. Daripada curhat ke orang ketiga yang enggak tahu persis masalahnya apa, akan lebih baik jika curhat dengan suami sendiri. Tentu waktunya kita sesuaikan dengan kondisi. Jika suami masih sibuk, kita bisa menulis dulu segala macam keluh kesah kita di kertas, bukan di media sosial.

4. Berserah diri pada Allah

Hanya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang. Salah satu bentuk berserah diri sama Allah itu adalah dengan banyak mengingat kenikmatan yang sudah Allah beri.

Kesal sama suami padahal suami enggak melakukan apa-apa atau kalaupun membuat salah ya bukan kesalahan fatal. Hati-hati bisikan syetan. Lihatlah teman-teman seusia kita yang masih belum bersuami.

Kesal sama anak yang rewel mulu? Lihatlah teman-teman kita yang sudah lama menikah tapi belum diberi amanah untuk memiliki anak.

Salah satu kebahagiaan yang tidak bisa dinilai dengan uang di dunia ini adalah ketika memiliki keluarga yang bahagia. 

Dan kebahagiaan itu tidak semata-mata diukur hanya dari yang kasat mata toh ada banyak yang secara kasat mata begitu wah tapi ternyata masih juga mengeluh dan tidak bersyukur. Semua yang kasat mata hanya sarana saja karena kebahagiaan sejati itu adanya di dalam hati. 

Pun sebagai ibu rumah tangga. Berbahagialah. Sadari betapa pentingnya peran kita. Hargai diri sendiri dikutip dari ummi-online.com.
Share:

Beginilah Seharusnya Sikap Seorang Suami Memperlakukan Istri Tercintanya


Banyak suami yang menuntut istrinya untuk melayani kebutuhan biologisnya kapan pun diperlukan, bahkan menggunakan hadits Rasulullaah yang menyatakan Allah dan Malaikat melaknat istri yang menolak permintaan suami, memang hal tersebut benar dan tepat. Akan tetapi banyak di antara suami yang justru lupa meniru bagaimana cara Rasulullah memperlakukan istri, padahal ini adalah poin yang amat penting.

Berikut ini merupakan gambaran perilaku Rasulullah dalam melayani istrinya:

1. Sabar Menuruti Permintaan Manja Istri

Saat ini banyak suami yang tidak sabaran terhadap permintaan istri untuk bermanja-manja. Padahal, meskipun sering dirasa menyebalkan, terkadang perempuan merasa dicintai ketika sifat manjanya dituruti.

Rasulullah Saw. adalah seorang suami yang sangat meninggikan kedudukan para istrinya dan amat menghormati mereka, sehingga Rasulullah selalu sabar menuruti permintaan sang istri. ‘Â`isyah bercerita tentang hal ini:

Sekelompok orang Habasyah masuk masjid dan bermain di dalamnya. Ketika itu Rasulullah Saw. berkata kepadaku, “Wahai Humayrâ`, apakah kamu senang melihat mereka?” Aku menjawab, “Ya.” Maka beliau berdiri di pintu rumah.

Aku menghampirinya. Kuletakkan daguku di atas pundaknya dan kusandarkan wajahku ke pipinya. Di antara ucapan mereka (orang-orang Habasyah) waktu itu, ‘Abû al-Qâsim (Rasulullah) orang baik.’ Lalu Rasulullah berkata, “Cukup.”

Aku berkata, “Ya Rasulullah, jangan tergesa-gesa.” Beliau pun berdiri lagi untukku. Kemudian beliau berkata lagi, “Cukup.” Aku berkata, “Jangan tergesa-gesa, ya Rasulullah.” Bukan melihat mereka bermain yang aku suka, melainkan aku ingin para perempuan tahu kedudukan Rasulullah bagiku dan kedudukanku dari beliau.” (Ahmad bin Syu’aib al-Nasâ`î, Sunan al-Nasâ`î al-Kubrâ, Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Imiyah, cet. I, 1991, Jilid 5, hal. 307, hadits no. 8951)

2. Menenangkan Perasaan Istri

Suami zaman sekarang banyak yang tidak mengerti bagaimana menenangkan perasaan istri. Istri menangis, malah dihardik. Lihatlah bagaimana cara Rasulullah mendamaikan hati istrinya di kala bersedih.

Pada suatu hari, beliau mendatangi Shafiyah binti Huyay. Beliau menemukan Shafiyah sedang menangis.

Kepadanya beliau bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?”

Shafiyah menjawab, “Hafshah berkata bahwa aku anak orang Yahudi.”

Beliau berkata, “Katakan padanya, suamiku Muhammad, ayahku Hârûn, dan pamanku Mûsâ!” (Baca antara lain Muhammad bin Ahmad al-Qurthubî, Tafsîr al-Qurthubî, Kairo: Dâr al-Sya’b, cet. II, 1372 H, 16, hal. 326.)

Terlihat bagaimana Rasulullah menyelesaikan masalah dengan kata-kata sederhana namun mengandung makna yang dalam. Rasakan juga efek psikis istri yang dibela perasaannya, tentu membuat rasa kasih sayang kepada suami semakin dalam.

3. Selalu Siaga Membantu Para Istri

Pada saat banyak suami yang enggan sekadar membantu istrinya karena dianggap dapat menurunkan reputasi dan harga diri, Rasulullah Saw. Justru tidak pernah terlambat membantu para istrinya.

‘Â`isyah pernah ditanya tentang apa yang dilakukan Nabi Saw. di rumahnya? Ia menjawab, “Beliau selalu melayani (membantu) istrinya.”

4. Bermusyawarah Sebelum Mengambil Keputusan

Di kala banyak suami memandang istrinya kurang akal dan agama, Rasulullah yang mulia tidak pernah segan atau merasa keberatan mendengar serta mengambil pendapat istrinya. Ini terlihat ketika beliau meminta pendapat Ummu Salamah dalam perjanjian Hudaybiyah.

Waktu itu beliau memerintahkan para sahabat untuk mencukur rambut dan menyembelih hewan kurban, namun mereka tidak mau melakukannya.

Melihat respon para sahabat tersebut, Baginda Nabi masuk ke tenda Ummu Salamah. Begitu beliau menceritakan kepada Ummu Salamah apa yang beliau terima dari para sahabat, Ummu Salamah langsung mengajukan pendapat yang cerdas.

Ia berkata: “Keluarlah, ya Rasulullah, kemudian engkau bercukur lalu potong hewan kurban!” Beliau pun keluar dari tenda, bercukur lalu memotong kurban. Melihat hal itu, sontak para sahabat bangkit; mereka serempak bercukur lalu memotong hewan kurban.

5. Tetap Santun Meski Saat Marah

Di kala tidak sedikit para suami yang ringan tangan kepada para istri saat mereka melakukan kesalahan, kita mendapati Sang Nabi tetap bijak, lembut, dan santun dalam memperlakukan para istrinya saat terjadi silang-pendapat atau perselisihan antara beliau dan mereka. Ketika kemarahan beliau agak tinggi, maka pergi menjauhi istri untuk sementara waktu menjadi pilihannya. Tidak pernah beliau menampar satu pun dari istrinya.

Bahkan ketika Rasulullah berniat mencerai salah satu istrinya, kita mendapati beliau tetap santun, lembut dan penuh kasih. Sawdah binti Zam’ah yang sudah tua, tidak cantik, dan berbadan gemuk, merasa bahwa jatahnya dari hati Rasulullah hanya rasa kasihan, bukan cinta. Rasulullah pun kemudian berpikir untuk menceraikan Sawdah secara baik-baik guna membebaskannya dari keadaan yang dianggap membebaninya dan memberatkan hatinya. Dengan sabar Rasulullah menunggu sikap dan jawaban Sawdah atas niat beliau untuk menceraikannya.

Kesantunan, kesabaran dan keterkendalian diri Nabi saw. tetap terpelihara, bahkan ketika ujian terberat menerpa dan mengguncang rumah tangga beliau, saat terjadi apa yang disebut hâdits al-ifk (post dusta), yakni tuduhan yang menyudutkan istri Rasulullah melakukan ‘selingkuh’ (Aisyah dengan Shafwan)

Sikap Nabi kala itu sungguh merupakan teladan bagi setiap Muslim. Ketika hâdits al-ifk ini tersebar, dengan kelembutannya yang khas dan tidak pernah luntur, Rasulullah berbicara kepada ‘Â`isyah:

“Amma ba’d. Wahai ‘Â`isyah, sesungguhnya telah sampai kepadaku tentangmu begini dan begitu. Jika kamu bebas (tidak melakukannya), maka Allah akan membebaskanmu, dan jika kamu pernah melakukan dosa maka mohonlah ampun kepada Allah dan tobatlah kepada-Nya.”

Sampai akhirnya Allah menurunkan kabar melalui  surahAn Nuur ayat 11, yang membuat tenang dan gembira hati Nabi, ‘Âisyah dan kaum Muslim semuanya.

Bagaimana mungkin Allah tidak melaknat perempuan yang menolak melayani suami yang memiliki sikap dan karakter luar biasa seperti ini? Ayo para suami, perlakukan istri sebagaimana Rasulullah memperlakukan dan melayani istrinya. Semoga Allah memberi keberkahan pada rumah tangga para mukminin.
Share:

UNTUK PARA SUAMI... Ini 4 Cara Ampuh Unuk Menghadapi Istri Yang Ngambek



“Berpesan baiklah terhadap para wanita, karena wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok ialah yang paling atas,. Jika engkau paksa meluruskannya dengan kekerasan akan patah dan jika engkau membiarkannya pasti akan tetap bengkok, oleh karenanya berpesan baiklah terhadap para wanita” (Hadits Sahih Riwayat Bukhari dan Muslim).

Bagi para suami, menghadapi istri yang sedang ngambek tentu saja bukan perkara mudah, terkadang harus tebak-tebak buah manggis mengenai apa sebenarnya yang membuat istri tiba-tiba menekuk muka dan ogah tersenyum.

Berikut ini beberapa jurus dalam menghadapi istri yang sedang ngambek, semoga bermanfaat, selamat mempraktekkan:

1. Jangan Diabaikan

Istri ngambek sudah pasti karena minta diperhatikan, jadi jangan sampai Anda malah lakukan yang sebaliknya, kura-kura dalam perahu... pura-pura tidak tahu, seakan-akan tidak ada yang terjadi.

BACA JUGA : Orang Islam yang Kelak akan Diusir Nabi Muhammad Saat Di Akhirat

Kecuali kalau Anda bersedia istri menyimpan kenangan negatif dan di masa mendatang saat ngambek lagi akan mengungkit-ungkit kembali memori buruk tentang Anda yang tidak perhatian padanya, dan membuat Anda makin serba salah, sebaiknya jangan abaikan istri yang sedang ngambek!

Walaupun persis landak yang sedang mengeluarkan durinya, bersabarlah... dan berikan perhatian padanya

Kita tidak sedang membicarakan siapa yang benar dan salah, atau ada kesalahpahaman apa, tapi memang begitulah tabiat perempuan, selalu ingin dimengerti dan diperhatikan, juga selalu membutuhkan tempat untuk melampiaskan emosi.

Jika bukan dimengerti dan diperhatikan oleh suami sendiri, apakah Anda rela jika ia mengadukan perihal Anda dan alasan ngambeknya ke sahabat-sahabatnya, keluarganya, atau ke sosial media?

Sudahlah... yang namanya suami, namanya juga pemimpin, harus lebih berjiwa besar dan lebih memiliki banyak cinta untuk memahami. Mengalah bukan berarti kalah.

2. Tanyakan Apa yang Menjadi Permasalahan

Tanyakan baik-baik sebenarnya apa sih yang membuatnya ngambek? Apakah karena Anda pulang terlambat tanpa memposthu? Ataukah karena BBM naik 2000 tapi uang belanja juga cuma naik 2000? Atau jangan-jangan... karena Anda lupa menunaikan suatu janji padanya?

Tanyakan dengan baik dan lembut, mungkin diselingi canda juga supaya tidak serius-serius amat suasananya yang membuat istri makin dramatis ngambeknya.

"Dek, ngomong dong apa salah Mas! Laki-laki itu kan tidak peka, makanya Mas tidak suka laki-laki, kamu kasih tahu doong... kesalahan apa yang Mas lakukan sampai kamu sedih begini?" ^_^

Ingat... bagi perempuan nada suara itu penting, jangan sampai ketika bertanya malah ada terdengar nada menggerutu apalagi bersungut-sungut atau marah, itu ibarat bensin dilempar api.

Kalau istri sudah jelaskan apa yang membuat ia ngambek, maka lakukan kesepakatan, hal-hal apa yang seharusnya Anda lakukan dan yang tidak boleh Anda lakukan, demikian juga sebaliknya untuk istri. Kesepakatan ini insya Allah bisa menjadi pedoman di kemudian hari agar tidak banyak konflik lagi.

3. Beri Kejutan

Jika Anda tipe suami yang tidak banyak bicara tapi maunya langsung aksi, silakan siapkan kejutan untuk istri tercinta.

Misalnya dengan menyiapkan cincin emas, kunci mobil, rumah mewah, atau minimal... belikan baju/tas/jilbab/makanan yang istri gemari, berikan padanya dalam bungkusan dengan bacaan note kecil: Iam so sorry Honey...

Biasanya sih perempuan akan luluh dengan cara begini.

4. Belum ampuh juga? Biarkan Tenang

Kalau ngambek masih berlangsung, asal belum 3 hari, ya sudah biarkan saja istri merasa tenang terlebih dulu. Jangan lupa ingatkan hadits dan ayat mengenai hubungan suami istri yang harus dijaga.

Semoga 4 jurus ini bisa membantu menaklukkan istri yang sedang ngambek, dan dapat mengakurkan kembali mahligai rumah tangga yang telah terbangun.
Share:

4 Minuman Untuk Para Penghuni Neraka Berdasarkan Alquran


Neraka menjadi satu-satunya tempat kembali yang tidak diinginkan di akhirat kelak. Bahkan orang yang semasa hidupnya selalu berbuat jahat pun tidak ingin menjadi penghuni neraka. Sebab di dalam neraka hanya ada siksaan dan azab yang mengerikan serta menyakitkan.

Tentunya hal ini berbanding terbalik dengan surga yang menjadi harapan semua manusia, terutama bagi mereka yang beriman. Bila penghuni surga mendapatkan segala kenikmatan, maka penghuni neraka mendapatkan segala keburukan. Termasuk minuman yang akan mereka minum.

Dalam Alquran telah disebutkan beberapa minuman bagi para penghuni neraka. Tidak seperti minuman pada umumnya yang menghilangkan dahaga. Minuman ini justru memberikan efek mengerikan bagi peminumnya. Lantas seperti apakah minuman bagi para penghuni neraka tersebut ? Berikut ulasan selengkapnya.

Neraka merupakan tempat kembali bagi orang-orang yang semasa hidupnya melalaikan kewajibannya kepada Allah SWT, orang-orang yang selalu berbuat kerusakan dan kejahatan. Kelak di dalam neraka mereka akan menerima balasan dari setiap perbuatannya semasa di dunia berupa siksaan dan azab yang pedih.

Tidak ada seorangpun yang akan terbebas dari siksaan tersebut kecuali Allah SWT telah mengampuni dosa-dosanya. Bahkan ketika mereka meminta keringanan Allah Ta'ala tidak akan mengurangi siksaan-Nya. Seperti halnya ketika mereka meminta minuman, maka Dia akan memberikannya namun bukan minuman seperti di dunia melainkan minuman yang akan memberikan rasa sakit yang tidak tertahankan.

Sebagaimana terdapat dalam Alquran, Allah SWT telah menyebutkan empat macam minuman bagi para penghuni neraka. Diantaranya adalah :

Hamim yaitu air yang panas mendidih dengan api neraka. 
Kelak di neraka para penghuninya akan diberi minuman berupa hamim, yang jika mereka minum akan memotong-motong ususnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam beberapa surah diantaranya,

“Dan diberi minum dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya,” (Qs. Muhammad:15)

“Mereka berkeliling di antaranya dan di antara (hamimin) air panas yang memuncak panasnya,” (Qs. Ar-Rahman:44).

"Diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas." (Qs. Al-Ghasyiyah:5)

Ghislin dan Ghassaq yaitu cairan yang keluar dari kulit penduduk neraka. 
Terkait hal ini ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kedua kata itu adalah cairan busuk yang keluar dari bagian-bagian rahasia tubuh wanita dewasa dan daging atau kulit orang kafir yang membusuk.

Sementara Al-Qurthubi menyatakan bahwa ghislin adalah jus yang diminum para penghuni neraka. Dan Allah SWT berfirman bahwa ghislin merupakan salah satu dari sekian banyak azab bagi penduduk neraka (Yaqazah Uli al-I’tibar, hal. 86). Sedangkan Ghassaq selain sebagai minuman, juga merupakan sejenis makanan yang harus dimakan oleh penghuni neraka.

Shadid yaitu nanah yang keluar dari daging dan kulit orang-orang kafir. 
Jika mereka meminumnya, maka mereka hampir tidak bisa menelannya lalu datanglah bahaya maut kepadanya namun mereka tidak juga mati sementara masih ada azab yang berat dihadapannya. Sebagaimana firman Allah SWT bahwa,

“Di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah; Diminumnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati, dan dihadapannya masih ada azab yang berat.” (Qs. Ibrahim:16-17)

Kemudian disebutkan dari Jabir bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapas saja yang meminum minuman yang mengandung alkohol maka akan minum lumpur khabal." Lalu para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apa lumpur khabal itu ?" Maka beliau menjawab, "Keringat para penduduk neraka atau nanah yang dikeluarkan oleh para penghuni neraka." (HR. Muslim)

Mahl yaitu air minyak panas mendidih atau seperti besi yang dipanaskan  
Selain mendapat minuman dari air yang panas mendidih dengan api neraka, para penghuninya juga akan diberikan air seperti minyak mendidih atau seperti besi yang dipanaskan. Jika mereka meminumnya maka akan menghanguskan mukanya dan inilah minuman yang paling buruk. Sebagaimana firman Allah SWT bahwa,

“Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek,” (Qs. Al-Kahfi:29)

Dari Abu Said al-Khudri disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Ia seperti minyak yang mendidih, yang apabila didekatkan kepada wajah seseorang, maka kulit wajahnya akan meleleh ke dalamnya." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Share:

Bagaimanapun Kondisi Hidup Suamimu, Seperti Inilah Ciri-ciri Istri yang Pandai Bersyukur

“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah.” (HR. Muslim). Ada seorang ibu yang memiliki kehidupan mapan, anak-anak cerdas dan patuh, suami enggak neko-neko, tapi kenapa ya masih saja galau? Selalu saja ada kata-kata pedas yang keluar darinya setiap hari. Setelah puas melontarkan kata-kata makian, ibu tsb berubah jadi pihak yang paling teraniaya. Terus maunya apa? Bingung.

Korbannya siapa lagi jika bukan anak-anak dan suaminya. Sekilas, orang lain memandangnya bahagia. Impian semua wanita gitu. Enggak perlu repot-repot kerja keras, anak-anak cerdas dan membanggakan, pun suami yang enggak macam-macam.

Tapi kenapa Ibu tadi masih merasa kurang? Selalu saja ada yang salah di matanya. Jadi meskipun memiliki segalanya, ibu tsb merasa tidak bahagia. Miris.

Sementara itu di tempat yang berlainan, ada seorang istri yang masih harus berjuang banyak hal, ikut mencari nafkah agar kebutuhan tercukupi, serta masih harus mengurus anak-anak sendiri tanpa ART, yang ternyata merasa sangat bahagia dan menikmati kesibukannya. Sekilas orang lain memandangnya kasihan, tapi nyatanya ibu tsb bahagia.

Bahagia memang ada di hati, bukan ada di tampilan luar dan kata orang.

Salah satu kunci kebahagiaan rumah tangga adalah adanya rasa syukur: perbanyak syukur, minimalisir tuntutan, & teruslah berusaha. Sabar, syukur, ikhlas.

Jika seorang istri pandai bersyukur, suami tenang, anak-anak aman, dan rumah terasa lapang. Pun sebaliknya, jika rasa syukur tidak ada, rumah yang megah pun akan serasa sempit karena hati dan pikiran yang tidak pernah terpuaskan.

Lalu, apa saja ciri seorang istri bersyukur? Beberapa hal sederhana di bawah ini bisa menjadi tandanya.

1. Tidak mengungkit kebaikan dirinya

"Kalau bukan karena aku ..."

"Aku udah ngurusin anak-anak ..."

Dan kata-kata serupa yang seolah minta bayaran. Anak pun akan merasa terluka jika ibunya sering berkata seperti itu. Allah tidak akan menyia-nyiakan siapa pun yang berbuat baik. Allah tahu siapa yang modus, mengharap pujian, dan yang tulus. Istri yang pandai bersyukur akan selalu percaya dengan janji Allah. Percaya bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakannya.

2. Tidak merasa paling berkorban

"Dulu kan sebenarnya mama diterima di anu, nikah sama papamu sih," dikit, tapi nancepp.

Jadi menyesal menikah dan punya anak?

Istri yang pandai bersyukur tidak akan merasa dirinya paling banyak berkorban karena dia melakukan semuanya dengan senang hati, bukan sekadar kewajiban semata.

3. Tidak mengungkit-ungkit perjuangannya terus-terusan di depan orang-orang hanya agar mendapat decak kagum

"Jadi dulu itu ya awal aku nikah deuh rumah cuma sepetak, makan sepiring berdua, dll. Kamu sih enak ya ...," nahh ....

Buat apa cerita terus-menerus seperti itu kemudian membandingkan dan menyalahkan pasangan suami istri yang enggak gitu kalau tujuannya bukan untuk "ini lhoh guee, nihh,"

Padahal setiap pasutri pasti memiliki perjuangannya masing-masing. Ada yang enggak perlu repot-repot berjuang finansial, tapi berjuang masalah anak. Ada yang enggak berjuang masalah anak karena langsung diberi, tapi berjuang di hal yang lain. Nah. Emang situ aja yang berjuang. Enggak, kan.

Istri yang pandai bersyukur tidak akan lebay. Dia paham bahwa setiap pasutri pasti berjuang, pun dirinya dan suami. Selama perjuangan itu dilakukan dengan orang yang dicintai (pasangan hidup), ya seruu ajaa, nikmati aja, enggak perlu ngeluh atau membandingkan apalagi merasa paling kuat atau hebat.

4. Menjaga martabat suami di depan orang lain
Suami adalah pakaian istri dan istri adalah pakaian suami. Keduanya harus saling menjaga aib masing-masing, bukan sebaliknya.

"Dia dulu kan flamboyan. Untung nikah sama aku," apa perlu seperti itu?

Istri yang pandai bersyukur akan menerima semuaa masa lalu suami dan tidak akan menggunakan masa lalu suami yang mungkin kelam sebagai bahan olokan di depan publik.

5. Menghargai usaha suami
Orang bijak bilang tidak ada yang namanya kegagalan, yang ada adalah belajar.

Ada kalanya usaha suami belum berhasil. Di saat itulah peran istri sangat sangat diperlukan. Kalimat seperti, "Gagal lagi gagal lagi. Gagal mulu sih, Bang!" adalah kalimat yang tidak sepantasnya keluar dari mulut sang istri meskipun maksudnya untuk memotivasi.

Tidak harus dengan menusuk dan menyakiti kan memotivasi pasangan itu?

Istri yang pandai bersyukur akan paham bahwa yang namanya usaha itu enggak selamanya lancar. Saat usahanya melambung, bersyukur. Saat usaha suaminy menurun, bersabar dan mengevaluasi.

6. Jauh dari mindset istri aja yang menderita
Menikah adalah kesepakatan bersama. Toh wanita sangat berhak menolak laki-laki yang mencintainy jika dia tidak cinta. Jadi kalau memang menikah adalah kesepakatan berdua, kenapa salah satunya selalu merasa jadi pihak yang terzolimi. Lha dulu kenapa mau? Kenapa bahagia sekali berada di posisi sebagai korban. Kalau toh tidak ada kecocokan bisa pisah baik-baik daripada bersama tapi selalu merasa jadi pihak yang teraniaya.

Dan istri yang pandai bersyukur tidak akan bahagia memposisikan dirinya sebagai pihak yang paling menderita. Dia jauhi mindset merusak seperti itu.

"Aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “Tidak, melainkan mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan suami. Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu yang tidak berkenan di hatinya niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari no. 5197 dan Muslim no. 907)

Semoga kita bisa menjadi istri yang penuh syukur. Istri sholehah penyejuk keluarga. Aamiin, dikutip dari ummi-online.com.
Share:

10 Dosa yang Membuat Rizki Terasa Serat Nomor 8 Paling Sering Dilakukan Tanpa Sadar

Dalam sebuah majelis yang digelar dan ustaz Yusuf Mansur menjadi penceramahnya, beliau mengutarakan bahwa ada 10 dosa besar yang bisa menghambat rezeki. Dosa-dosa tersebut bisa dosa kepada Allah dan bisa juga dosa kepada sesama manusia. Bila anda merasa rezeki anda seret, cobalah identifikasi diri anda apakah anda melakukan salah satu atau beberapa dosa besar yang akan kami kutip satu persatu dari ustaz Yusuf Mansur dikutip dari muslimina.info.

Apa saja dosa-dosa besar tersebut hingga dapat menjadi penghambat turunnya rezeki dari Allah? Silakan indetifikasi diri anda apakah anda pernah melakukan dosa besar yang pernah diuraikan oleh ustaz Yusuf Mansur berikut ini :

1. Syirik (Menyekutukan Allah)
Syirik adalah dosa besar penghalang rezeki, syirik adalah dosa yang tidak diampuni. Apabila ada orang yang meninggal dalam keadaan masih syirik maka ia akan berada dalam neraka selamanya.

2. Meninggalkan Sholat
Sholat adalah wajib, meninggalkan sholat adalah dosa besar. Ada baiknya anda selalu menjaga sholat anda, sebisa mungkin ditunaikan. Sebaiknya ketika panggilan Allah (azan) berkumandang segeralah penuhi panggilannya, jangan ditunda. Nggak mau juga kan rezekinya ditunda oleh Allah.

3. Durhaka Kepada Orang Tua
Surga ditelapak kaki ibu, durhaka kepada kedua orang tua sama saja menjauhkan diri dari surga. Sekaligus menjauhkan dari rezeki yang halal.

4. Zina
Bagaimanapun jangan pernah melakukan zina. Hukuman orang yang berzina sangatlah berat dan juga termasuk dari dosa besar.

5. Rizki Haram
Perolehlah rizki dengan cara yang halal, dengan usaha yang halal. Rizki yang diperoleh secara haram bisa memutus rizki halal karena rizki haram adalah termasuk dosa besar penghalang rezeki halal.

6. Minum Khamr
Minuman keras atau khamr merupakan minuman yang memabukkan. Terdapat banyak hal yang mudharat pada khamr ini. Jauhilah khamr karena Allah.

7. Memutus Silaturahim
Memutus silaturahim merupakan hal yang menghalangi rezeki, sebaliknya menyambung silaturahim adalah hal yang mendatangkan rezeki.

8. Ghibah
Ghibah atau gosip, membicarakan keburukan orang merupakan dosa besar! Awas, ghibah juga bisa dalam acara televisi.

9. Kikir dan Pelit
Kikir merupakan dosa penghalang rezeki, jauhilah kikir. Sebaliknya dermawan, suka menolong merupakan sikap yang mendatangkan rezeki.

10. Menuduh dan Bersaksi Palsu
Hati hati dengan ucapan anda, mulutmu harimaumu. Terkadang mulut susah untuk dikendalikan, tapi cobalah berkata yang baik atau diam.
Share:

Mencari Keridhoan Suami Dengan Cara Meminta Maaf Setiap Kesalahan yang Pernah Dibuat

Bagimana cara meminta maaf pada suami? Simak selengkapnya.



Meminta maaf bukanlah perkara setahun sekali di saat hari raya Idul Fitri saja, justru sebelum Ramadhan tiba, bahkan kalau perlu setiap harinya kita meminta maaf atas kesalahan kita, terutama pada orang-orang terdekat.

Permintaan maaf yang paling utama adalah kepada suami, karena sebagai istri tentu saja kita tidak luput dari kekurangan dan kesalahan.

Ada sebuah kisah inspiratif dari pasangan Fatimah Az Zahra dan Ali bin Abi Thalib. Pernah suatu hari, Fatimah Az Zahra telah membuat Ali terusik hati dengan kata-katanya. Bayangkan, seorang wanita penghulu surga sekali pun ada kalanya melakukan kesalahan dengan lisannya, bagaimanakah lagi diri kita?

BACA JUGA: Akan Tiba Saatnya Semua Wanita Muslim Akan Merasakan Hidayah yang Jatuh Di Hatinya

Menyadari kesalahannya tersebut, Fatimah Az Zahra segera meminta maaf berulang-ulang kali. Akan tetapi, melihat air muka suaminya tidak juga berubah, maka kemudian Fatimah melakukan hal yang cukup lucu, ia berlari-lari seperti anak kecil mengelilingi Ali.

Tujuh puluh kali dia 'tawaf' sambil merayu-rayu mohon untuk dimaafkan. Melihat tingkah laku Fatimah tersebut, tersenyumlah Ali dan lantas memaafkan kekhilafan isterinya itu.

Tahukah bahwa Fatimah mendapat ultimatum dari ayahandanya, Rasulullah Muhammad shalallaahu alaihi wassalam mengenai perkara ini: "Wahai Fatimah, kalaulah di kala itu engkau meninggal sedangkan suamimu Ali tidak memaafkanmu, niscaya aku tidak akan mensholatkankan jenazahmu."

Sedemikianlah pentingnya kita selaku istri untuk mendapatkan keridhoan dari suami, jangan sampai suami terluka hatinya karena perkataan dan tingkah laku kita, namun kita tidak meminta maaf kepadanya.

Jika Fatimah Az Zahra melakukan tawaf kecil berpuluh kali agar suaminya meridhoinya, maka tentu saja kita lebih mengetahui cara meminta maaf terbaik pada suami kita. Yang terpenting adalah adanya ketulusan dan kesungguhan dalam meminta maaf.

Semoga kita mampu untuk memperoleh ridho dari suami sebelum nafas kita terputus dan nyawa tidak lagi berada di jasad ini. Jangan tunggu sampai nanti, mari kita meminta maaf atas kesalahan yang pernah kita perbuat pada suami dikutip dari ummi-online.com.
Share:

"Ayah, Maaf Jika Ada yang Tidak Sempurna" Beratnya Beban Seorang Wanita Didalam Rumah Tangga

Saya kagum dan terkesan melihat isteri, wanita yang sangat tabah. Di saat suaminya sedang sibuk bekerja, dia menguruskan anak-anaknya. Mereka juga bekerja tetapi tetap kena menguruskan rumahtangga.



Bangun pagi, dia menguruskan suaminya ke tempat kerja, siapkan anak-anak ke sekolah. Membangunkan anak-anak bangun setiap pagi. Bukan sehari, tatapi sudah bertahun-tahun lamanya. Tak pernah lelah mereka menguruskan semua ini. Kadang-kadang dimarahi atau dikasari suami dan anak-anak ketika membangunkan mereka. Dia terus menabahkan hati sendiri dan terus menguruskan keluarga.

Menyiapkan minum dan sarapan pagi, barang-barang suami dan anak-anak. Gosok pakaian suami dan anak-anak. Kadang-kadang terasa sangat letih dan ingin marah bila dirinya kena marah.

"Ya Allah, tolonglah ya Allah, tolonglah,"

Membersihkan rumah yang berantakan dan melayani anak-anak. Pasti rumah ini akan kembali kotor. Siapkan makanan siang hari. Bila anak-anak sudah pulang, beg mereka akan selalu dicampak, terus sibuk bermain atau makan. Wanita tadi terus menguruskan rumahtangga.

Begitulah rutinnya sepanjang hari. Basuh baju, jemur baju, angkat baju, lipat baju, kemas baju dalam almari. Kadang-kadang terasa rumah macam kedai dobi, restoran, panggung wayang buat anak-anak atau taman permainan kerana riuh rendah tangisan dan jeritan dari anak-anak. Setiap hari adik beradik bergurau, selepas itu bergaduh.

BACA JUGA: Akan Tiba Saatnya Semua Wanita Muslim Akan Merasakan Hidayah yang Jatuh Di Hatinya

Maafkanlah wanita ini jika mereka menjerit, marah, tak cantik, kuat membebel dan kurang senyum. Bantulah mereka dan doakanlah mereka. Urut mereka dan belailah mereka.

Tetapi kadang-kadang mereka terlebih penat, mereka cubit anak-anak dan menjerit kuat-kuat. Keadaan bertambah tegang bila suami pula memarahi dan tidak memahaminya apatah lagi membantu. Akhirnya suami tidur dalam keadaan marah.

Kadang-kadang isteri menangis seorang diri. Isteri belum tidur dan buka beg tangan, mengambil beg duit mereka dan keluarkan gambar suami mereka yang diselitkan di dalamnya.

"Abang, minta maaf. Saya yang salah," katanya seorang diri sambil menangis.

Isteri yang solehah, mereka akan sentiasa mengembirakan hati suami. Apa sahaja yang mengembirakan hati suami, itu juga adalah kegembiraan mereka. Seorang suami yang soleh juga akan sentiasa berusaha memenuhi keperluan dan membahagiakan isteri mereka. Paling utama, mereka ingin redha Allah dan cinta Allah. Ingin bersama dalam syurga.

Mereka tadah tangan pada Allah, mereka sangat tabah dan kuat. Wanita dilahirkan dengan sifat yang sangat kuat untuk berkorban. InshaAllah tempat yang tinggi buat mereka dalam syurga. Doa dan kerana Allah buat mereka sentiasa kuat. Mereka tidak seperti wanita biasa, walau adakalanya mereka juga menangis dan bersedih. Tetapi merekac cepat kuat kerana mereka ada Allah.

Suami mereka terjaga dari tidur kerana merasai sedang didoakan. Mereka berpelukan dengan perasaan semakin rapat dan berkasih sayang. Cinta Allah segala-galanya.

Ya Allah, berilah ibu, isteri, semua wanita yang kami cintai dan semua wanita dalam dunia terus kuat dan tabah dalam mengharungi kehidupan ini sehingga sampai ke syurga. Berilah wanita ini semua syurga yang paling tinggi. Mereka tidak akan pernah menyesal atas setiap susah dan pengorbanan yang mereka berikan.

Wahai wanita seluruh dunia, teruskanlah berbuat baik kepada Allah dan suami. Takkan rugi orang yang berbuat baik dan bersangka baik. Allah jaga dan tidak akan mensia-siakan kamu wahai wanita. - Ebit Lew dikutip dari berita-semasa-terkini.blogspot.co.id
Share:

Meski Non Muslim, Dengan Tegas Nenek Ini Didik Cara Islam, Bahkan Sampai Memukul Jika Tidak Shalat

Seorang nenek 71 tahun, rela merawat cucunya yang muslim. Fahira Nabilah Isham yang merupakan cucunya berpendidikan dan menganut agama Islam. Namun neneknya yang disapa Popo merupakan wanita non muslim.



BACA JUGA: Ingat Ronaldo Wati Cilik? Kini Dia Sudah Besar.. Cantik Banget!

Dikutip dari merdeka, sejak usia 4 bulan, Orang tua Fahira mengalami sakit-sakitan, sehingga neneknya lah yang merawatnya. Dia merawat cucunya itu dengan pendidikan Islam sampai kini berusia 20 tahun.

"Nabi Muhammad siapa yang jaga? Saudara bapak dia bukan Islam, jadi apa salahnya saya jaga darah daging sendiri," kata Popo, dikutip dari Sinar Online.

Popo merawat Fahira sebagi seorang Islam kerana menghormati agama yang dianut cucu dan tiga anaknya yang lain. Dia merawat sang cucu di rumah yang terletak di Taman Merdeka, Batu Berendam, Melaka, Malaysia.

"Disebabkan ibu dan bapak Fahira tidak sehat, saya ambil dan jaga Fahira saat dia umur empat bulan, sementara dua lagi adik lelaki Fahira sekarang berumur 11 dan 18 tahun dijaga oleh besan saya di Jasin."

Sebelum memutuskan merawat cucunya tersebut, Popo bertanya kepada anak cucunya apa yang boleh dan dilarang dalam Islam. Bahkan sampai detail hingga cara mengepel lantai. "Ada juga pinggan mangkuk dan cawan yang dibuang dan sejak itu juga saya dan suami sudah tak pelihara anjing," kata Popo yang kehilangan suami dua tahun silam.

Popo mengaku telah mengajar Fahira untuk berpuasa sejak berumur 5 tahun. Dia tak ingin cucu kesayangan itu sekadar tahu Islam, tapi ingin Fahira benar-benar mempraktikkan Islam yang baik dan benar.

"Saya sendiri antar dia sekolah agama, antar dia mengaji walaupun hujan, dan saya pukul dia kalau tak sholat saat kecil dulu, sebab saya mau dia kenal agamanya dan hidup dengan beragama," ujar Popo.

"Saya mau dia sukses, ada pendidikan dan saya bersyukur Fahira sudah khatam tiga kali, bisa sembahyang dan baca Quran selain sekarang ini belajar jurusan Sains Komputer di Universiti Teknologi Mara (UiTM) Jasin," tambah dia.

Doa Popo untuk Fahira agar mendapat suami yang baik dan membimbing, serta bertanggung jawab terhadap Fahira. “Karana bapaknya sudah meninggal dunia dan ibunya pula sakit," katanya.
Share:

5 Kesalahan Yang Sering Dialami Ketika Memilih Pasangan Hidup, Nomor 3 Paling Sering



Pernikahan merupakan penyatuan dua insan untuk menjalani sisa hidup secara bersama. Artinya setelah menikah, pasangan suami istri akan menjalani bahtera kehidupan berdua dan bersama anak-anaknya kelak.

Hal penting yang harus digaris bawahi adalah, pria atau wanita yang dinikahi ini akan menjadi teman hidup selamanya. Sehingga sangat penting untuk cermat dan teliti sebelum memutuskan siapa orang yang akan dijadikan pendamping hidupnya ini.

Jangan sampai setelah menikah dan memiliki anak, barulah menyatakan bahwa pasangannya merupakan orang yang salah.  Agar hal ini tidak terjadi, seorang muslim sebaiknya terlebih dahulu mengetahui kesalahan apa yang sering dilakukan ketika awal memilih pasangan. Karena pada proses ini,  seseorang sering melakukan kesalahan. Apa saja? Berikut ringkasannya.

1. Menyepelekan Istikharah

Banyak umat muslim yang sering menyepelekan istikharah. Padahal sebenarnya meminta petunjuk kepada Allah ini merupakan salah satu cara agar kita bisa menemukan pilihan pasangan yang tepat. Sebab, hanya Allah lah yang Maha Mengetahui siapa sebenarnya orang yang sudah disiapkan untuk menjadi pasangan hidup semua umat muslim. Untuk itu, terus ikut sertakan Allah dalam setiap perbuatan yang akan kita lakukan.

2. Mementingkan Harta Atau Jabatan 

Kesalahan yang sering kita jumpai dalam memilih pasangan hidup selanjutnya adalah mementingkan harta atau jabatan. Banyak orangtua yang mencarikan jodoh untuk anak mereka dengan label anak orang kaya  ataupun pejabat sebuah instansi.

BACA JUGA : 3 Doa yang Jangan Pernah Engkau Lupakan di Dalam Sujud

Sama halnya seperti rupa, kekayaan dan kemapanan itu hanyalah titipan dari Allah SWT. Kapan saja Allah bisa mengambil semua harta yang dimiliki tersebut. Oleh sebab itu, jangan mencari jodoh hanya karena melihat limpahan hartanya. Karena bisa jadi setelah semua harta itu hilang maka hilang jugalah cinta yang dimilikinya terhadap pasangannya tersebut.

3. Menomor Satukan Penampilan

Kesalahan ketiga yang sering kali dilakukan oleh pria atau wanita dalam mencari pasangan hidupnya adalah menomor satukan penampilan. Banyak yang menganggap bahwa kecantikan dan ketampanan itu merupakan hal yang sangat penting dalam memilih pasangan hidup.

Padahal sebenarnya kedua aspek tersebut bukanlah suatu hal yang abadi. Sebab, seiring berjalannya waktu kecantikan serta ketampanan itu akan lenyap. Wajah yang tadinya mulus akan berubah menjadi keriput dan tubuh yang awalnya gagah akan berubah menjadi bungkuk karena faktor usia.

Oleh sebab itu, jangan pernah melihat seseorang karena rupanya. Alangkah lebih baik jika melihatnya dari sisi agama dan sikap serta sifatnya.

4. Berbeda Keyakinan

Kesalahan selanjutnya yang sering dilakukan oleh umat muslim dalam memilih calon pendamping adalah mereka tidak terlebih dahulu mempertimbangkan agama atau kepercayaan dari calon yang dipilihnya. Padahal sebenarnya hal ini menjadi faktor yang sangat penting agar dalam kehidupan berumah tangga kelak tidak terjadi permasaahan akibat perbedaan keyakinan tersebut.

5. Asal Pilih Karena Faktor Usia

Kesalahan terakhir yang sering dilakukan oleh umat muslim dalam memilih calon pendamping hidup adalah asal pilih karena faktor usia. Biasanya hal ini sering terjadi kepada mereka yang sudah memasuki usia krusial untuk menikah seperti di atas 40 tahun.

Karena faktor usia yang semakin bertambah dan desakan dari keluarga, tidak jarang mereka asal dalam memilih pasangan hidupnya. Hal seperti ini tentu saja harus dihindari, sebab jika anda gegabah maka bisa saja orang yang dipilih tersebut bukanlah jodoh yang ditakdirkan untuk anda.

Demikianlah ulasan mengenai lima kesalahan dalam memilih calon pendamping hidup. Meskipun jodoh merupakan rahasia dari Allah SWT, namun jika kita tidak berusaha untuk mencari yang terbaik maka jodoh tersebut juga akan sulit diperoleh. Semoga bermanfaat.
Share:

Saturday, March 25, 2017

Wahai Muslimah.. Jika Suami Pulang Kerja, Sambutlah Dia dan Lakukan 5 Hal Ini

Setelah menjalin keluarga bersama, salah satu kewajiban istri yang paling utama adalah melayani suaminya. Apalagi saat suami capek pulang kerja, maka disinilah peran istri untuk segera menyambut dan mengiburnya.


BACA JUGA: Ibu Sengaja Tidak Berikan ASI Kepada Bayinya, Awas Kena Adzab!

Darisinilah, seorang istri dituntut untuk peka akan keinginan suami. Sambutlah terlebih dahulu, jangan langsung mengeluh akan masalah apa yang sedang terjadi. Lantas, apa saja yang harusnya dilakukan istri saat sang suami pulang kerja? Ini dia seperti yang dikutip dari satumedia.

1. Mandi kemudian berhias, jangan lupa wangi-wangian

Tentu setiap suami menginginkan dirinya mendapati sang istri ketika pulang ke rumah telah berhias dan memakai wewangian terlebih wewangian. Hal tersebut, pastinya akan memberikan nilai lebih terhadap si istri dan menjadi penghargaan bagi si suami bahwasanya sang istri amat menghargai dan mencintai si suami dengan sepenuh hati.

2. Senyum 

Tanpa disadari senyuman istri kepada suami adalah sesuatu hal yang sangat berarti. Hal ini tentunya dapat memberikan efek kenyamanan bagi sang suami ketika pulang ke rumah usai bekerja manakala Anda sebagai istri menyambutnya dengan senyuman.

3.Membuatkan minnuman dan menyiapkan makanan

Menyiapkan minuman tanpa diminta oleh suami ketika pulang hendaknya menjadi suatu hal yang harus kita lakukan secara inisiatif. Mengingat, suami tentunya tengah merasakan kelelahan akibat perjalanan pulangnya dari rumah ke kantor, hingga membuat sang suami kehausan.

4. Hiburlah, sesekali berikan candaan kecil

Seorang istri bisa memulainya dengan bercengkrama bersama suami sembari melepas lelah akibat bekerja seharian.

5. Berikan waktu agar suami istirahat.

Wajib dicatat bagi setiap istri untuk senantiasa memberikan waktu bagi sang suami untuk melepas penat dan lelah di rumah setelah seharian bekerja di kantor atau di luar
Share:

Ini Dia Tujuh Golongan yang Merahasiakan Sedekah Akan Mendapat Naungan 'Arsy Allah. Apakah Kita Termasuk?




Rahasiakanlah sedekah kita. Menyembunyikan sedekah lebih utama daripada terang-terangan kecuali sedekah yang wajib. Menyembunyikan ini lebih dekat pada keikhlasan.
Allah Ta’ala berfirman,

إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Baqarah: 271).

Syaikh As Sa’di ketika menafsirkan ayat di atas berkata, “Jika sedekah tersebut ditampakkan dengan tetap niatan untuk meraih wajah Allah, maka itu baik. Dan seperti itu sudah mencapai maksud bersedekah. Namun jika dilakukan secara sembunyi-sembunyi, maka itu lebih baik. Jadi ayat ini menunjukkan bahwa sedekah yang dilakukan sembunyi-sembunyi lebih utama daripada dilakukan secara terang-terangan. Namun jika tidak sampai bersedekah karena ia maksud sembunyikan, maka tetap menyampaikan sedekah tadi secara terang-terangan itu lebih baik. Jadi semuanya dilakukan dengan kembali melihat maslahat.

BACA JUGA: Punya Kemampuan Lebih Namun Tidak Diamalkan, Inilah Ancaman Bagi Mereka yang Pelit Berbagi Ilmu

Kata Ibnu Katsir berkata bahwa tetap bersedekah dengan sembunyi-sembunyi itu lebih afdhol karena berdasarkan hadits,
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ: اْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata,

1- Imam (pemimpin) yang adil.
2- Pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya.
3- Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid.
4- Dua orang yang saling mencintai karena Allah, di mana keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah.
5- Dan seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik rupawan, lalu ia mengatakan, “Sungguh aku takut kepada Allah.”
6- Seseorang yang bersedekah lalu merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya.
7- Dan orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu berlinanglah air matanya.” (HR. Bukhari no. 660 dan Muslim no. 1031).

Hadits di atas menunjukkan bahwa keutamaan sedekah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Para ulama mengatakan bahwa inilah yang berlaku pada sedekah sunnah, secara sembunyi-sembunyi itu lebih utama.

Cara seperti itu lebih dekat pada ikhlas dan jauh dari riya’. Adapun zakat wajib, dilakukan secara terang-terangan itu lebih afdhol.

BACA JUGA: Akan Tiba Saatnya Semua Wanita Muslim Akan Merasakan Hidayah yang Jatuh Di Hatinya

Demikian pula shalat, shalat wajib dilakukan terang-terangan, sedangkan shalat sunnah lebih afdhol sembunyi-sembunyi karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik shalat adalah shalat seseorang di rumahnya kecuali shalat wajib.”

Para ulama katakan bahwa penyebutan tangan dan kiri di sini hanyalah ibarat yang menggambarkan sedekahnya benar-benar dilakukan secara diam-diam.

Tangan kanan dan kiri, kita tahu begitu dekat dan selalu bersama. Ini ibarat bahwa sedekah tersebut dilakuan secara sembunyi-sembunyi. Demikian kata Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim.

Hanya Allah yang memberi hidayah dilansir dari rumaysho.com.

Share:

Punya Kemampuan Lebih Namun Tidak Diamalkan, Inilah Ancaman Bagi Mereka yang Pelit Berbagi Ilmu




Sebagian orang yang belajar agama hanya untuk menambah wawasan, enggan diamalkan. Padahal seharusnya ilmu dipelajari supaya meningkatkan amalan. Karena amalan itu adalah buah dari ilmu.
Semoga kita terlindungi dari bahayanya belajar agama namun enggan mengamalkan ilmu tersebut. Semoga kita bisa mengambil ibrah dari kisah berikut.

Dari Usamah bin Zaid, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يُجَاءُ بِالرَّجُلِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُلْقَى فِى النَّارِ ، فَتَنْدَلِقُ أَقْتَابُهُ فِى النَّارِ ، فَيَدُورُ كَمَا يَدُورُ الْحِمَارُ بِرَحَاهُ ، فَيَجْتَمِعُ أَهْلُ النَّارِ عَلَيْهِ ، فَيَقُولُونَ أَىْ فُلاَنُ ، مَا شَأْنُكَ أَلَيْسَ كُنْتَ تَأْمُرُنَا بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَى عَنِ الْمُنْكَرِ قَالَ كُنْتُ آمُرُكُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَلاَ آتِيهِ ، وَأَنْهَاكُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَآتِيهِ

Ada seseorang yang didatangkan pada hari kiamat lantas ia dilemparkan dalam neraka. Usus-ususnya pun terburai di dalam neraka. Lalu dia berputar-putar seperti keledai memutari penggilingannya. Lantas penghuni neraka berkumpul di sekitarnya lalu mereka bertanya, “Wahai fulan, ada apa denganmu? Bukankah kamu dahulu yang memerintahkan kami kepada yang kebaikan dan yang melarang kami dari kemungkaran?” Dia menjawab, “Memang betul, aku dulu memerintahkan kalian kepada kebaikan tetapi aku sendiri tidak mengerjakannya. Dan aku dulu melarang kalian dari kemungkaran tapi aku sendiri yang mengerjakannya.” (HR. Bukhari no. 3267 dan Muslim no. 2989)

Lihatlah pula kata Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu,

من تعلم علما لم يعمل به لم يزده إلا كبرا

Siapa yang belajar ilmu (agama) lantas ia tidak mengamalkannya, maka hanya kesombongan pada dirinya yang terus bertambah.” (Disebutkan oleh Imam Adz Dzahabi dalam Al Kabair, hal. 75)
Maka hati-hatilah dari salah niat. Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا لِغَيْرِ اللَّهِ أَوْ أَرَادَ بِهِ غَيْرَ اللَّهِ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

Siapa yang belajar agama karena selain Allah -atau ia menginginkan denagn ilmu tersebut selain Allah-, maka hendaklah ia menempati tempatnya di neraka.” (HR. Tirmidzi no. 2655.

Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan ghorib, sedangkan Syaikh Al Albani mendhoifkan hadits ini).

BACA JUGA: Wanita Terlalu Wangi Perumpaan Seorang Pelacur, Maka Seperti Inilah Cara Menggunakan Parfum

Belajar bukan untuk berdebat. Niat belajar yang benar adalah untuk memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu.

Dari Jabir bin ‘Abdillah, ia berkata,

لاَ تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ لِتُبَاهُوا بِهِ الْعُلَمَاءَ وَلاَ لِتُمَارُوا بِهِ السُّفَهَاءَ وَلاَ تَخَيَّرُوا بِهِ الْمَجَالِسَ فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَالنَّارُ النَّارُ

Janganlah belajar ilmu agama untuk berbangga diri di hadapan para ulama atau untuk mendebat orang-orang bodoh, dan jangan mengelilingi majelis untuk maksud seperti itu. Karena barangsiapa yang melakukan demikian, maka neraka lebih pantas baginya, neraka lebih pantas baginya.” (HR. Ibnu Majah no. 254. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Ada empat hal yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minta pada Allah untuk dijauhkan,

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا

Allahumma inni a’udzu min ‘ilmin laa yanfa’, wa min qolbin laa yakhsya’, wa min nafsin laa tasyba’, wa min da’watin laa yustajaabu lahaa (artinya: Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak pernah merasa puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan).” (HR. Muslim no. 2722).

Semoga bermanfaat dikutip dari rumaysho.com.

Share:

Contact Us

Name

Email *

Message *